Bawang Bombay


Istilah bawang bombay berasal ketika komoditas ini pertama kali dibawa oleh pedagang-pedagang dari kota Bombay (sekarang disebut Mumbay), India, ke Indonesia. Bawang bombay (allium ceva) termasuk herba biennial (tanaman dua musim) yang dibudidayakan sebagai tanaman annual (semusim), kecuali untuk produksi benih.

Bawang bombay atau bawang timur berada dalam satu garis keturunan dengan bawang merah (allium cepa L). Perbedaannya tidak terlalu menyolok, kecuali bentuk dan bau atau aromanya. Ia memiliki umbi yang berlapis, yang terbentuk dari pangkal daun / lapisan-lapisan yang membesar dan bersatu dan selanjutnya membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar, dan menjadi umbi berlapis. Tanamannya sendiri memiliki akar serabut dengan daun berbentuk silinder berrongga.

Di dalam Bawang Bombay terdapat kandungan allicin, asam amino, kalsium, mangan, sodium, sulfur, vitamin C, vitamin E, minyak asiri, quercitin, dan curcumin Berdasarkan penelitian, bahan-bahan yang dikandung oleh Bawang Bombay memiliki manfaat untuk menekan kadar kolesterol dalam darah, meningkatkan jumlah HDL (kolesterol baik) hingga 30%, memperbaiki penyempitan pembuluh darah dan hipertensi, meredakan pilek, meredakan sakit perut, menurunkan kadar gula dalam darah, mencegah kanker, mencegah pemecahan insulin di hati, merangsang produksi insulin oleh pankreas, dan menekan serangan osteoporosis.

Share on Google Plus

About Apri Nur Rohmat

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar